Tarian Aceh : Syair Tari Likok Pulo

Tari likok pulo merupakan tarian Asal Aceh. Beberapa orang menyebut ini sebagai tari sudati. Seperti kebanyakan tarian Aceh, tari ini merupakan tarian yang memiliki gerakan dinamis dan menuntut kekompakan para penarinya.  tArian ini m erupakan tari kreasi baru. Lirik tari likok pulo ini menggunakan bahasa Aceh dan bahasa Arab. Tarian ini diiringi gendang rapa’I. seorang syech menyanyi memimpin tarian ini sebagai suara tunggal. Kemudiah syahih yang berperan sebagai penari dan memberika aba aba sebagai tanda perpindahan gerakan tari. Syahih juga ikut bernaynyi bersama penari. Aba aba tersebut berupa terikan . untuk lebih lengkapnya tentang tarian ini kalian bisa membacanya di Sini.  Atau anda juga dapat melihat videonya di link ini.


 

 

Berikut merupakan lirik tarian likok pulo. Syair tari likok pulo

Salamualaikum warahmatullah

Jaro dua blah ateuh jemala

Jaro lon siploh diateuh ule

Meuah lon lake bak kaom lingka

 

Jaro lon siploh diateuh ubun

Salamualaikom lon teugor sapa

( Lagu pembuka. Syair ini sering dibawakan untuk mepukaan acara seperti pidato atau sambutan. Syair atau lirik ini seperti salam pembuka)

 

Hai aneuk nyoe lahen hai adoe eu

Salamulaikom ( allah ) Lahen hai adoe eu

Jame baro troh ( Allah ) lahen hai adoe eu

Tamon jak piyoh ( Allah ) lahen hai adoe eu

Duk ateuh tika

 

Hai aneuk sen hai ba kusen

Oeh leuh nyoe han le lon tem

Lahe la husein la bagura

Sihen hai ba kusen

 

Tajak u banda dua pet meutheun

Pertama bireun dua peudada

Kaleuh lon tanyong bak rata ureung

Ek lalat bak keung kaleuh lon tanda

 

Bukan lon sayang lon kalon limeng

Irot le kameng tuwo lon jaga

Badan lon pijut meutamah kuneng

Lewet nyoe meuen lon peh peh dada

 

Deungo lon kisah Hasan ngon husen

Yang puteh licen asoe syuruga

Hasan ngon husen cuco dinabi

Aneuk tuan siti Fatimah zuhra ( allah )

Shalluala Muhammadin

Shalluala Mufassalin

Shahar nabi, sahar nabi

Sahar nabi wal mursalin

Allah ya Allah

 

Hai jud mak Jud jikurok-kurok gunong

Jikeneuk tamong u dalam donya

Uro jikurok malam ji seube

Malaikat the geyudo teuma

( Saat saya menanyakan ini kepada pelatih tari saya, bait ini pun memiliki cerita. Kabarnya ada makhluk Allah yang hidup dipusat bumi. Dia selalu menggali tanah untuk keluar dari dalam tanah. Dan jika dia berhasil keluar dari dalam tanah maka itu pertanda akhir zaman. Tetapi tanah yang digali makhluk tersebut akan kebali menutup setiap adzan berkumandang di bumi. Ini alsana mengapa adzan tidak pernah berhenti berkumandang di muka bumi ini)

 

Ie Laot sa ie lala ombak meu

Alon kapai di, ek tren melumba-lumba

Hai bacut teuk, salah bukon sa

Lalon awai phon salah awai bak gata

 

Mile mile laha walaha uhella

Mile mile laeh walahe uhele

Bukon lon sayang lon kalon bueh

Kaputeh puteh lam laot raya

 

Bukon lon sayang lon kalon wareh

Janggot ka puteh sembahyang hana

 

Mile mile walaha walaha uhela

Mile mile walahe walahe uhele

 

Hai aneuk nyo lahen hai adoe eu

Lagu ka abeh ( allah ) Lahen hai adoe eu

Yang kamoe hiding ( allah )

Lahen hai adoe eu kamoe ngeuriwang

Lahen hai adeu eu uro kajulak

 

Anakmu Bukan Milikmu

Puisi Karya : Kahlil Gibran

Mereka putra-putri Sang Hidup yang rindu pada dirinya sendiri.

Lewat engkau mereka lahir, namun tidak dari engkau.

Mereka ada padamu, tapi bukan hakmu

Berikan mereka kasih sayangmu, tapi jangan sodorkan bentuk

Pikiranmu,

Sebab pada mereka ada alam pikiran sendiri.

Patut kau berikan rumah untuk raganya, tapi tidak untuk jiwanya,

Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,

Yang tiada dapat kau kunjungi sekalipun dalam impian.

Kau boleh berusaha menyerupai mereka,

Namun jangan membuat mereka menyerupaimu, sebab kehidupan

Tidak pernah berjalan mundur.

Pun tidak tenggelam di masa lampau.

Kaulah busur, anak-anakmulah anak panah yang meluncur.

Dia menentangmu dengan kekuasaan-Nya,

Hingga anak panah itu melesat jauh dengan cepat.

Meliuklah dengan suka cita dalam rentangan tangan

Sang Pemurah,

Sebab Dia mengasihi anak panah yang melesat laksana kilat.

Sebagaimana pula dikasihi-Nya busur yang mantap.

Tari Rateub meuseukat : Syair Tari Rateb Meuseukat

tari rateub meuseukat

Tak lengkap rasanya jika berkunjung kesebuah daerah tanpa menelisik kekayaan budayanya. Karena sesungguhnya selain memiliki kekayaan alam yang luar biasa, Indonesia khususnya Aceh juga memiliki kekayaan budaya yang tak kalah keren. Ini adalah pengalaman saya ketika mengunjungi Aceh, saya juga belajar tarian ini. Tarian khas Aceh yaitu Rateb Meuseukat. Tari Rateub Meuseukat adalah tari tradisional dari daerah Aceh. Beberapa orang terkadang salah persepsi tentang tarian ini. Karena gerakannya yang dinamis, beberapa orang mengira kalau tarian ini adalah tari Saman. Tari ini ditarikan 9 orang penari atau jumlah penari ganjil. Tari ini juga dituntut kompak dan memiliki gerak yang dinamis. Penari tari rateub Meuseukat adalah perempuan tetapi seriing modernisasi zaman, sekarang banyak jug akaum pria yang menarikan tarian ini bersamaan dengan perempuan. Seperti halnya tari saman , terdapat pembagian tugas dalam tarian ini. Seorang syekh yang menjadi penyanyi tunggal tanpa ikyt menari. Saur adalah lagu yang dinyanyikan bersama sama oleh seluruh penari .

Gladi Resik Tari Rateb Meuseukat.
Gladi resik menjelang perform Tari Rateb Meuseukat.

Nah dulu saat saya menarikan tarian ini, tarian hanya diringi dari syekh tanpa diiringi rapa’i. Nah kalau ingin mengetahui lebih lanjut tentang Tari Rateub meusekat kalian bisa klik disini.

Syair Tari Rateb Meuseukat.

Lirik Tari Rateb Meuseukat.

( Hanya dinyanyikan oleh Syekh)

Salamualaikum, jame baro troh

Tamong jak piyoh duk ateuh tika

Salam kamoe bi beugeut neu sambot

Bek le neubi rot uluwa tika 2b

 

( Hanya dinyanyikan oleh Syekh)

Karena saleum Nabi kheun sunat

Jaroe tamumat syarat mulia

Mulia wareh ranup lam puan

Mulia rakan mameh suara 2b

( 2 bait syair diatas merupakan salam sambutan untuk para tamu undangan)

 

( Dinyanyikan oleh Syekh kemudian didikuti  Saur oleh seluruh penari)

Salamualaikum, mandum rakan disino

Nyompat kamoe nyoe

Nyompat kamoe nyoe jame ban teuka

Assalamu’a assalamualaikum, bapak di

Bapak disino. Pemeuah, pemeuah kamo

Jame ban, jame ban teuka

 

( Dinyanyikan oleh Syekh kemudian didikuti  Saur oleh seluruh penari)

Bismillah awailon peu phon

Lon keun suroh asaibak mula

Krue seumangat putik oh sukun

Kareut dalam oen han meupat tanda

 

( Dinyanyikan oleh Syekh kemudian didikuti  Saur oleh seluruh penari)

Nyawong getanyoe didalam badan

Barang pinjaman siat Tuhan bre

Oh trok bak wate ka gecko pulang

Nyawong lam badan Tuhan peu cre bre

Be ingat ingat bacut ngen tubuh

Aleh pajan troh nyawong geuhila

Meusaleh uro meusaleh malam

Nyawong lam badan Tuhan peucre bre 2b

 

( ini adalah lirik favorit saya dalam tarian ini. Lirik ini berisi pesan kepada kita agar kita selalu ingat bahwa nyawa yang ada didalam tubuh kita saat ini adalah pemberian Tuhan Allah SWT. Bahwa nyawa kita itu hanya dipinjamkan sebentar dan dapat diambil kembali sewaktu waktu)

 

( Hanya dinyanyikan oleh Syekh, penari hanya menjawab bagian yang didalam kurung)

Salallahu’ala nabi  ( Ya Nabi)

Salallahu’ala rasul ( ya Rasul)

Salallah’ala habibi,

nabi Muhammad afdhali rasul

Bukon sayang lon kalon nuri

Kaji menari dikuta banda

Bak uronyo kamoe peturi

aneuk penari yang cedah rupa

 

( Hanya Saur)

Jannatun salim janatun

Jannatun salima  ya salim

Sifat maot geu tuba cuba

Macam macam jiteuka gempa

 

( Dinyanyikan oleh Syekh kemudian didikuti  Saur oleh seluruh penari)

Nanggroe Aceh nyoe tempat lon lahee

Bah ujung pantee Pulau Sumatra

Dile baro kon lam karu sabe

Jino hana le aman sentosa

( lirik ini menceritakan tentang Aceh. Aceh dulu dijajah dan dalam masa peperangan tetapi sekarang sudah aman sentausa)

 

( Dinyanyikan oleh Syekh kemudian didikuti  Saur oleh seluruh penari)

Lam burak burak meunari burak meunari

Diateuh ateuh rung gunong

Lam bak lam bak cabeung bugong

Di ateuh ateuh rung goa, ateuh rung goa

 

 

( Dinyanyikan oleh Syekh kemudian didikuti  Saur oleh seluruh penari)

Dodaidi hay si dodaidang

Selayang balang kaputuh talo

Berijang rayeuk hay bantar seudang

Jak tulung prang musuh Nanggroe

( Ini seperti lagu nina boboknya di Aceh. Orang tua zaman dahulu meninabobokkan anaknya dengan lagu ini. Dalam lagu ini juga berisi pesan pesan untuk anaknya kelak)

 (Hanya dinyanyikan oleh Syekh)

Assalamualaikum, bandum rakan disino

Peu izin kamoe, peu izin kamoe meujak meugisah

( Penutup lagu berupa salam dan meminta izin untuk mengakhiri tarian)

 

Tambahan. Ini ni persiapan kami diruang kostum sebelum tampil. Terimakasih SM3T untuk pengalaman yang Luar Biasa.

SMAN 2 Madat : Di sinilah Mimpi Kami Bermula

Beberapa waktu yang lalu saya beruntung karen menjadi bagian dari SM3T. inilah sedikit pengalaman saya menjadi guru SM3T di SMAN 2 Madat, Aceh Timur.

SMA N 2 Madat adalah sekolah baru. Dikompleks SMA N 2 Madat ini ada 3 gedung yang difungsikan untuk kegiatan pembelajaran dan 5 gedung lainnya merupakan mess guru. Satu bangunan dibagi menjadi 2 kelas. Dan satu bangunan yang lain digunakan sebagai kantor guru. Gedung yang digunakan sebagai kantor guru dulunya adalah sebuah aula multifungsi. Selain digunakan untuk kegiatan sekolah, aula ini juga tak jarang digunakan untuk kegiatan warga sekitar. Oia dulunya SMA N 2 Madat ini berdiri diatas tanah SMP N 2 Madat. Karena masih sekolah baru, sekolah ini belum begitu terawat. Belakang sekolah masih ditumbuhi rumput rumput yang tebal. Pagar sekolah juga banyak lubang, sehingga tak jarang siswanya bisa keluar masuk lewat pagar pembatas.

Ada sekitar 50 an siswa yang terdaftar menjadi siswa pertama disekolah ini. Siswa pioneer. Kakak kakak kelas. Dan ada kurang lebih 30an guru yang mengajar. Sebagai sekolah yang baru ini merupakan angka yang fantastis. Karena dari 30an orang guru, hanya 2 orang yang merupakan PNS. Sisanya merupakan honorer murni yang rela mengajar di SMA ini tanpa menginginkan bayaran. Luar biasa bukan.

Sekolah ini juga merupakan sekolah pertama tempat saya bekerja. Awal kedatangan saya, saya merasa saya salah ditempatkan di SMA ini. karena selain sudah banyak guru, sekolah letaknya juga tidak terlalu pelosok. Saya melihat keluguan di SMA ini. saat saya berdialog dengan guru guru disini, saya melihat semangat guru guru muda yang masih malu mengungkapkan potensi mereka. Saya juga sempat berdialog dengan siswa disini. Mereka juga merasa pesimis dengan keadaan sekolah baru mereka. Pada kenyatannya saya tidak banya membawa perubahan untuk SMA ini. hingga semesta akhirnya mendukung SMA ini.

Pembangunan sekolahpun perlahan tapi pasti dimulai. Datangnya kepala sekolah yang baru dan guru bantu membuat wajah SMA N 2 madat menjadi terlihat. Guru guru muda disini menjadi lebih berani menunjukkan potensi mereka. Para siswa dibangkitkan rasa optimisme dalam dirinya. Administrasi sekolah juga mulai dirapikan.

Banyak kejadian di SMA N 2 Madat ini. Konflik, kerjasama, gotong royong, pesimisme hingga rasa optimisme menyatu, berjalan berirama. Banyak siswa yang datang dan pergi. Tapi hal yang paling penting adalah di sekolah inilah mimpi kami semua bermula. Saya melihat mimpi murid murid saya dengan segudang cita cita mereka. Ada yang ingin menjadi polisi, ada yang ingin menjadi dokter, bahkan ada yang ingin menjadi guru. Saya juga melihat semangat dan optimisme guru guru disini. Semangat dan keinginan mereka untuk maju semakin lama semakin terpacu. Potensi mereka semakin terlihat. Ada keinginan yang kuat dalam diri mereka untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik, dan semangat mereka akhirnya beresonansi dengan semesta sehingga membuat semuanya benar benar lebih baik. Dan mimipi kami, guru SM3T. Kami juga ingin menjadi guru yang profesional seperti mereka. Ternyata bukan kami yang membawa perubahan disini. Tapi Acehlah yang memberi perubahan untuk kita.

Saya masih ingat pidato pak Dahlan ( salah seorang guru di SMA N 2 Madat)

kita ibaratkan guru guru itu adalah patok kecil pembatas sawah tersebut. Kalau patoknya dibuang, kita tidak tahu batas sawahnya sampai mana kan?. Maka dari itu dari pada kita buang patoknya, alangkah baiknya kalau kita buatkan saja gubuk kecil untuk mereka berteduh.

Indah sekali bukan bagaimana sekolah ini sungguh menghargai hal hal kecil. Berjuang untuk memupuk hal kecil tersebut agar menjadi besar, kuat dan memayungi kembali.

SMA N 2 Madat, Sekolah baru bagi kami semua. Disinilah semua mimpi kami bermula.