Tak lengkap rasanya jika berkunjung kesebuah daerah tanpa menelisik kekayaan budayanya. Karena sesungguhnya selain memiliki kekayaan alam yang luar biasa, Indonesia khususnya Aceh juga memiliki kekayaan budaya yang tak kalah keren. Ini adalah pengalaman saya ketika mengunjungi Aceh, saya juga belajar tarian ini. Tarian khas Aceh yaitu Rateb Meuseukat. Tari Rateub Meuseukat adalah tari tradisional dari daerah Aceh. Beberapa orang terkadang salah persepsi tentang tarian ini. Karena gerakannya yang dinamis, beberapa orang mengira kalau tarian ini adalah tari Saman. Tari ini ditarikan 9 orang penari atau jumlah penari ganjil. Tari ini juga dituntut kompak dan memiliki gerak yang dinamis. Penari tari rateub Meuseukat adalah perempuan tetapi seriing modernisasi zaman, sekarang banyak jug akaum pria yang menarikan tarian ini bersamaan dengan perempuan. Seperti halnya tari saman , terdapat pembagian tugas dalam tarian ini. Seorang syekh yang menjadi penyanyi tunggal tanpa ikyt menari. Saur adalah lagu yang dinyanyikan bersama sama oleh seluruh penari .
Nah dulu saat saya menarikan tarian ini, tarian hanya diringi dari syekh tanpa diiringi rapa’i. Nah kalau ingin mengetahui lebih lanjut tentang Tari Rateub meusekat kalian bisa klik disini.
Syair Tari Rateb Meuseukat.
Lirik Tari Rateb Meuseukat.
( Hanya dinyanyikan oleh Syekh)
Salamualaikum, jame baro troh
Tamong jak piyoh duk ateuh tika
Salam kamoe bi beugeut neu sambot
Bek le neubi rot uluwa tika 2b
( Hanya dinyanyikan oleh Syekh)
Karena saleum Nabi kheun sunat
Jaroe tamumat syarat mulia
Mulia wareh ranup lam puan
Mulia rakan mameh suara 2b
( 2 bait syair diatas merupakan salam sambutan untuk para tamu undangan)
( Dinyanyikan oleh Syekh kemudian didikuti Saur oleh seluruh penari)
Salamualaikum, mandum rakan disino
Nyompat kamoe nyoe
Nyompat kamoe nyoe jame ban teuka
Assalamu’a assalamualaikum, bapak di
Bapak disino. Pemeuah, pemeuah kamo
Jame ban, jame ban teuka
( Dinyanyikan oleh Syekh kemudian didikuti Saur oleh seluruh penari)
Bismillah awailon peu phon
Lon keun suroh asaibak mula
Krue seumangat putik oh sukun
Kareut dalam oen han meupat tanda
( Dinyanyikan oleh Syekh kemudian didikuti Saur oleh seluruh penari)
Nyawong getanyoe didalam badan
Barang pinjaman siat Tuhan bre
Oh trok bak wate ka gecko pulang
Nyawong lam badan Tuhan peu cre bre
Be ingat ingat bacut ngen tubuh
Aleh pajan troh nyawong geuhila
Meusaleh uro meusaleh malam
Nyawong lam badan Tuhan peucre bre 2b
( ini adalah lirik favorit saya dalam tarian ini. Lirik ini berisi pesan kepada kita agar kita selalu ingat bahwa nyawa yang ada didalam tubuh kita saat ini adalah pemberian Tuhan Allah SWT. Bahwa nyawa kita itu hanya dipinjamkan sebentar dan dapat diambil kembali sewaktu waktu)
( Hanya dinyanyikan oleh Syekh, penari hanya menjawab bagian yang didalam kurung)
Salallahu’ala nabi ( Ya Nabi)
Salallahu’ala rasul ( ya Rasul)
Salallah’ala habibi,
nabi Muhammad afdhali rasul
Bukon sayang lon kalon nuri
Kaji menari dikuta banda
Bak uronyo kamoe peturi
aneuk penari yang cedah rupa
( Hanya Saur)
Jannatun salim janatun
Jannatun salima ya salim
Sifat maot geu tuba cuba
Macam macam jiteuka gempa
( Dinyanyikan oleh Syekh kemudian didikuti Saur oleh seluruh penari)
Nanggroe Aceh nyoe tempat lon lahee
Bah ujung pantee Pulau Sumatra
Dile baro kon lam karu sabe
Jino hana le aman sentosa
( lirik ini menceritakan tentang Aceh. Aceh dulu dijajah dan dalam masa peperangan tetapi sekarang sudah aman sentausa)
( Dinyanyikan oleh Syekh kemudian didikuti Saur oleh seluruh penari)
Lam burak burak meunari burak meunari
Diateuh ateuh rung gunong
Lam bak lam bak cabeung bugong
Di ateuh ateuh rung goa, ateuh rung goa
( Dinyanyikan oleh Syekh kemudian didikuti Saur oleh seluruh penari)
Dodaidi hay si dodaidang
Selayang balang kaputuh talo
Berijang rayeuk hay bantar seudang
Jak tulung prang musuh Nanggroe
( Ini seperti lagu nina boboknya di Aceh. Orang tua zaman dahulu meninabobokkan anaknya dengan lagu ini. Dalam lagu ini juga berisi pesan pesan untuk anaknya kelak)
(Hanya dinyanyikan oleh Syekh)
Assalamualaikum, bandum rakan disino
Peu izin kamoe, peu izin kamoe meujak meugisah
( Penutup lagu berupa salam dan meminta izin untuk mengakhiri tarian)
Tambahan. Ini ni persiapan kami diruang kostum sebelum tampil. Terimakasih SM3T untuk pengalaman yang Luar Biasa.