SMAN 2 Madat : Di sinilah Mimpi Kami Bermula

Beberapa waktu yang lalu saya beruntung karen menjadi bagian dari SM3T. inilah sedikit pengalaman saya menjadi guru SM3T di SMAN 2 Madat, Aceh Timur.

SMA N 2 Madat adalah sekolah baru. Dikompleks SMA N 2 Madat ini ada 3 gedung yang difungsikan untuk kegiatan pembelajaran dan 5 gedung lainnya merupakan mess guru. Satu bangunan dibagi menjadi 2 kelas. Dan satu bangunan yang lain digunakan sebagai kantor guru. Gedung yang digunakan sebagai kantor guru dulunya adalah sebuah aula multifungsi. Selain digunakan untuk kegiatan sekolah, aula ini juga tak jarang digunakan untuk kegiatan warga sekitar. Oia dulunya SMA N 2 Madat ini berdiri diatas tanah SMP N 2 Madat. Karena masih sekolah baru, sekolah ini belum begitu terawat. Belakang sekolah masih ditumbuhi rumput rumput yang tebal. Pagar sekolah juga banyak lubang, sehingga tak jarang siswanya bisa keluar masuk lewat pagar pembatas.

Ada sekitar 50 an siswa yang terdaftar menjadi siswa pertama disekolah ini. Siswa pioneer. Kakak kakak kelas. Dan ada kurang lebih 30an guru yang mengajar. Sebagai sekolah yang baru ini merupakan angka yang fantastis. Karena dari 30an orang guru, hanya 2 orang yang merupakan PNS. Sisanya merupakan honorer murni yang rela mengajar di SMA ini tanpa menginginkan bayaran. Luar biasa bukan.

Sekolah ini juga merupakan sekolah pertama tempat saya bekerja. Awal kedatangan saya, saya merasa saya salah ditempatkan di SMA ini. karena selain sudah banyak guru, sekolah letaknya juga tidak terlalu pelosok. Saya melihat keluguan di SMA ini. saat saya berdialog dengan guru guru disini, saya melihat semangat guru guru muda yang masih malu mengungkapkan potensi mereka. Saya juga sempat berdialog dengan siswa disini. Mereka juga merasa pesimis dengan keadaan sekolah baru mereka. Pada kenyatannya saya tidak banya membawa perubahan untuk SMA ini. hingga semesta akhirnya mendukung SMA ini.

Pembangunan sekolahpun perlahan tapi pasti dimulai. Datangnya kepala sekolah yang baru dan guru bantu membuat wajah SMA N 2 madat menjadi terlihat. Guru guru muda disini menjadi lebih berani menunjukkan potensi mereka. Para siswa dibangkitkan rasa optimisme dalam dirinya. Administrasi sekolah juga mulai dirapikan.

Banyak kejadian di SMA N 2 Madat ini. Konflik, kerjasama, gotong royong, pesimisme hingga rasa optimisme menyatu, berjalan berirama. Banyak siswa yang datang dan pergi. Tapi hal yang paling penting adalah di sekolah inilah mimpi kami semua bermula. Saya melihat mimpi murid murid saya dengan segudang cita cita mereka. Ada yang ingin menjadi polisi, ada yang ingin menjadi dokter, bahkan ada yang ingin menjadi guru. Saya juga melihat semangat dan optimisme guru guru disini. Semangat dan keinginan mereka untuk maju semakin lama semakin terpacu. Potensi mereka semakin terlihat. Ada keinginan yang kuat dalam diri mereka untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik, dan semangat mereka akhirnya beresonansi dengan semesta sehingga membuat semuanya benar benar lebih baik. Dan mimipi kami, guru SM3T. Kami juga ingin menjadi guru yang profesional seperti mereka. Ternyata bukan kami yang membawa perubahan disini. Tapi Acehlah yang memberi perubahan untuk kita.

Saya masih ingat pidato pak Dahlan ( salah seorang guru di SMA N 2 Madat)

kita ibaratkan guru guru itu adalah patok kecil pembatas sawah tersebut. Kalau patoknya dibuang, kita tidak tahu batas sawahnya sampai mana kan?. Maka dari itu dari pada kita buang patoknya, alangkah baiknya kalau kita buatkan saja gubuk kecil untuk mereka berteduh.

Indah sekali bukan bagaimana sekolah ini sungguh menghargai hal hal kecil. Berjuang untuk memupuk hal kecil tersebut agar menjadi besar, kuat dan memayungi kembali.

SMA N 2 Madat, Sekolah baru bagi kami semua. Disinilah semua mimpi kami bermula.

 

Tinggalkan komentar